Sunday, October 18, 2020

Internet Gateway pada Jaringan

Selamat datang di blog ali-mahdali.blogstpot.com, kali ini penulis memposting artikel yang berjudul Internet Gateway pada Jaringan yang mana artikel ini dapat kalian akses melalui alamat : https://ali-mahdali.blogspot.com/2020/10/internet-gateway-pada-jaringan.html,
tanpa basa-basi yuk disimak artikelnya dibawah ini. Selamat membaca

Gateway atau yang sering disebut juga dengan “Gerbang Jaringan”  merupakan sebuah perangkat yang dapat memudahkan pengguna komputer dan  internet. Salah satu aplikasi atau contoh dari penggunaan Gateway yang dapat  kita lihat adalah pada Email. Seperti yang kita tahu bahwa pertukaran email dapat dilakukan meskipun dalam sistem yang tidak sama. Kini, seiring dengan  semakin merebaknya penggunaan internet, pengertian Gateway pun sering  melakukan pergeseran atau mengalami salah arti. Banyak orang yang  menyamakan Gateway dengan Router, tapi sebenarnya Gateway dan Router  adalah dua perangkat yang berbeda. 

Gambar : Contoh Infrastruktur Gateway 

1. Fungsi Gateway 

Setelah kita membahas mengenai Pengertian Gateway pada jaringan  komputer, maka kini membahas mengenai fungsi Gateway untuk sebuah  jaringan internet komputer. Dilihat dari pengertiannya, secara umum Gateway  berfungsi untuk menghubungkan sebuah jaringan komputer dengan jaringan  komputer yang lain dengan protocol yang berbeda. Gateway dapat digunakan  dalam menghubungkan IBM SNA dengan digital SNA, Local Area Network atau  LAN dengan Wide Area Network atau WAN. Namun, terdapat pula beberapa  fungsi dari Gateway yang lain yaitu: 

a. Sebagai Protocol Converting. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa  gateway dapat menghubungkan sebuah jaringan komputer dengan jaringan  komputer lain dengan protocol yang berbeda. Untuk dapat menghubungkan  dua jaringan dengan protocol yang berbeda inilah gateway harus memiliki  kemampuan untuk melakukan konversi protocol sehingga dua protocol yang  berbeda ini dapat saling dikaitkan atau dihubungkan. Sebuah Gateway  jaringan merupakan sebuah sistem internet working yang mengkoneksikan  dua jaringan dalam waktu yang sama dan dapat dikonfigurasikan dalam  sebuah perangkat lunak atau software. Nah, jaringan gateway ini dapat  beroperasi dalam setiap tingkat yang ada pada model lapisan dari OSI atau  yang disebut juga dengan Open System Interconnection.

b. Memudahkan akses Informasi. Tanpa gateway, jaringan komputer dengan  protocol yang berbeda tidak akan pernah dapat dihubungkan satu sama lain.  Ketika ini terjadi, maka sudah pasti bahwa sebuah jaringan komputer tidak  akan mampu untuk melakukan akses informasi dari komputer yang lainnya.  Ketika gateway sudah digunakan dan jaringan komputer tersebut tersambung,  maka tentu saja akses informasi pun dapat berjalan dengan jauh lebih mudah.  Maka Gateway pun sangat berguna untuk digunakan dalam memudahkan  melakukan akses informasi. 

c. Hardware Sharing, Bagi pakai hardware secara bersama-sama. Contoh dari  Penerapannya adalah penggunaan Printer Server, dimana 1buah Printer  dapat digunakan secara bersama oleh Client dalam Jaringan. 

d. Keamanan dan pengaturan data, komputer dalam sebuah lingkungan bisnis,  dengan adanya jaringan tersebut memungkinkan seorang administrator untuk  mengorganisasi data-data kantor yang paling penting. Dari pada setiap  departemen menjadi terpisah-pisah dan data-datanya tercecer dimana-mana.  Data penting tersebut dapat di manage dalam sebuah server back end untuk  kemudian di replikasi atau dibackup sesuai kebijakan perusahaan. Begitu pula  seorang admin akan dapat mengontrol data-data penting tersebut agar dapat  diakses atau di edit oleh orang-orang yang berhak saja. 

e. Kestabilan dan Peningkatan Performa Komputasi, Dalam kondisi tertentu  sebuah jaringan dapat digunakan untuk meningkatkan performa keseluruhan  dari aplikasi bisnis, Dengan cara memberikan tugas komputasi “lebih” kepada  suatu Perangkat yg di distribusikan ke Komputer yang lain. 

2. Konfigurasi Sederhana Gateway Internet Dengan Router Cisco Perlu diingat bahwa untuk membangun Gateway Internet sebetulnya hanya  butuh 2 (dua) tahap umum saja, yaitu : Setting koneksi Router ke Internet, dan  Setting NAT pada Router. 

Untuk memudahkan dalam mempraktikkan Gateway Internet, kita mencoba  mengimplementasikan pada Cisco Packet Tracer dengan ketentuan: PC Admin,  berfungsi melakukan setting Router Cisco melalui port Console menggunakan  Hyper Terminal. PC Client, berfungsi menguji akses Internet saat Router Cisco  telah selesai disetting sebagai Gateway Internet. 

fa0/0, IP Publik, contoh: 110.76.148.78/30

fa0/1, IP Private, contoh: 192.168.88.1/24 

IP Address ISP, 110.76.148.77 

Di bawah ini diuraikan Cara setting Router Cisco sebagai Gateway Internet  Berdasarkan 2 (dua) tahap tersebut. 

3. Setting/Konfigurasi Koneksi Router ke Internet 

Sebelumnya pastikan masuk ke Privileged Exec Mode (Administrator / root),  dengan cara: 

Router>enable 

Setting/konfigurasi IP Address 

Setting IP Address fa0/0 

Router#configure terminal 

Router(config)#interface fa0/0 

Router(config-if)#ip address 110.76.148.78 255.255.255.252 

Router(config-if)#no shutdown 

Setting IP Address fa0/1 

Router(config)#interface fa0/1 

Router(config-if)#ip address 192.168.88.1 255.255.255.0 

Router(config-if)#no shutdown 

Cek apakah Interface telah memiliki IP Address dan dalam keadaan aktif, dengan  perintah: 

Router#show ip interface brief 

Interface IP-Address OK? Method Status Protocol 

FastEthernet0/0 110.76.148.78 YES manual up up 

FastEthernet0/1 192.168.88.1 YES manual up up 

Setting Default Gateway ke ISP 

Melakukan setting Default Gateway berfungsi agar Router Cisco dapat  melakukan terhubung (ping) ke IP Publik yang lain yang ada di Internet. Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 110.76.148.77 

Untuk memeriksa apakah Default Gateway telah tersetting dengan benar,  gunakan perintah: 

Router#show ip route

Codes: C - connected, S - static, I - IGRP, R - RIP, M - mobile, B - BGP D - EIGRP, EX - EIGRP external, O - OSPF, IA - OSPF inter area  N1 - OSPF NSSA external type 1, N2 - OSPF NSSA external type 2  E1 - OSPF external type 1, E2 - OSPF external type 2, E - EGP  i - IS-IS, L1 - IS-IS level-1, L2 - IS-IS level-2, ia - IS-IS inter area  * - candidate default, U - per-user static route, o - ODR  P - periodic downloaded static route 

Gateway of last resort is 110.76.148.77 to network 0.0.0.0 

 110.0.0.0/30 is subnetted, 1 subnets 

C 110.76.148.76 is directly connected, FastEthernet0/0 

C 192.168.88.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1 

S* 0.0.0.0/0 [1/0] via 110.76.148.77 

Setting DNS Resolver 

Agar Router Cisco dapat melakukan koneksi (ping) ke Hostname atau  nama domain yang ada di Internet, maka perlu disetting DNS Resolver dengan  cara (kita gunakan dns google): 

Router(config)#ip name-server 8.8.8.8 

4. Setting/Konfigurasi NAT (Network Address Translation) Konfigurasi NAT (Masquerade) berfungsi agar jaringan LAN dapat  terhubung ke Internet melalui Router Cisco. Maka dari itu, Router Cisco harus  disetting untuk melakukan NAT (Masquerade) untuk network 192.168.88.0/24.  Caranya adalah sebagai berikut. 

Router(config)#access-list 1 permit 192.168.88.0 0.0.0.255 

Router(config)#ip nat inside source list 1 interface f0/0 overload Router(config)#interface f0/0 

Router(config-if)#ip nat outside 

Router(config-if)#interface f0/1 

Router(config-if)#ip nat inside 

Sampai disini, beberapa PC Client yang ada pada Jaringan LAN akan dapat  mengakses Internet melalui Router Cisco yang telah dikonfigurasi sebagai  Gateway Internet.

Konfigurasi DHCP (Opsional) 

Langkah ini opsional yang berfungsi memberikan IP Address otomatis  kepada PC Client. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut. Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.88.2 192.168.88.10 Router(config)#ip dhcp pool NAMA-pool-BEBAS 

Router(dhcp-config)#network 192.168.88.0 255.255.255.0 

Router(dhcp-config)#default-router 192.168.88.1 

Router(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 

Router(dhcp-config)#exit  

IP Address 192.168.88.2 sampai dengan 192.168.88.10 adalah IP Address  yang tidak akan diberikan kepada PC Client pada LAN. 

Dengan konfigurasi di atas, client sudah mendapatkan koneksi internet via  router cisco. 

Dalam sistem cisco, jika kita tidak menyimpan konfigurasi maka akan  hilang ketika shutdown maupun reboot. Karena itu, setiap saat usahakan  menyimpan konfigurasi yang ada. Untuk menyimpan bisa menggunakan  perintah:  

Router#copy running-config startup-config 

Atau 

Router#write  

Hal ini harus dilakukan karena setiap sintaks yang di konfigurasikan akan  masuk kedalam RAM (running config). Namun konfigurasi tersebut tidak akan  masuk kedalam NVRAM (start-up config). 

Untuk melihat konfigurasi yang berjalan dapat dilihat dengan syntax : Router#show running-config


Sebelum melanjutkan membaca artikel ini, berikut adalah artikel yang berkaitan dengan judul artikel Internet Gateway pada Jaringan :
ok, silahkan lanjut membaca.

Terimakasih atas kunjungan Anda dan Karena telah sudi membaca artikel yang berjudul Internet Gateway pada Jaringan.Tak Lengkap Rasanya Jika Kunjungan Anda di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Internet Gateway pada Jaringan ini jika memang bermanfaat bagi anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih, Happy Blogging :)


EmoticonEmoticon