Saturday, October 24, 2020

Load Balancing dalam Jaringan Komputer

Selamat datang di blog ali-mahdali.blogstpot.com, kali ini penulis memposting artikel yang berjudul Load Balancing dalam Jaringan Komputer yang mana artikel ini dapat kalian akses melalui alamat : https://ali-mahdali.blogspot.com/2020/10/load-balancing-dalam-jaringan-komputer.html,
tanpa basa-basi yuk disimak artikelnya dibawah ini. Selamat membaca

1. Mengenal Teknologi Load Balancing  

Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada  dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal,  memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari  overload pada salah satu jalur koneksi. Load balancing digunakan pada saat  sebuah server telah memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal  kapasitasnya. Load balancing juga mendistribusikan beban kerja secara merata  di dua atau lebih komputer, link jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya  lainnya, untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang optimal. 

sumber : lukamlab.com


2. Mengapa Menggunakan Load balancer 

Ada banyak alasan mengapa menggunakan load balancing untuk website  atau aplikasi berbasis web lainnya. Dua alasan yang utama adalah: a. Waktu Respon. Salah satu manfaat terbesar adalah untuk meningkatkan  

kecepatan akses website saat dibuka. Dengan dua atau lebih server yang  saling berbagi beban lalu lintas web, masing-masing akan berjalan lebih cepat  karena beban tidak berada pada 1 server saja. Ini berarti ada lebih banyak  sumber daya untuk memenuhi permintaan halaman website. 

b. Redundansi. Dengan load balancing, akan mewarisi sedikit redundansi.  Sebagai contoh, jika website kita berjalan seimbang di 3 server dan salah satu  server bermasalah, maka dua server lainnya dapat terus berjalan dan  pengunjung website kita tidak akan menyadarinya downtime apapun. 

3. Cara Kerja Load Balancing 

Load balancer (perangkat load balancing) menggunakan beberapa  peralatan yang sama untuk menjalankan tugas yang sama. Hal ini  memungkinkan pekerjaan dilakukan dengan lebih cepat dibandingkan apabila  dikerjakan oleh hanya 1 peralatan saja dan dapat meringankan beban kerja 

peralatan, serta mempercepat waktu respons. Load balancer bertindak sebagai  penengah diatara layanan utama dan pengguna, dimana layanan utama  merupakan sekumpulan server/mesin yang siap melayani banyak pengguna. 

Disaat Load balancer menerima permintaan layanan dari user, maka  permintaan tersebut akan diteruskan ke server utama. Biasanya Load balancer dengan pintar dapat menentukan server mana yang memiliki load yang lebih  rendah dan respons yang lebih cepat. Bahkan bisa menghentikan akses ke  server yang sedang mengalami masalah dan hanya meneruskannya ke server  yang dapat memberikan layanan. Hal ini salah satu kelebihan yang umumnya  dimiliki load balancer, sehingga layanan seolah olah tidak ada gangguan di mata  pengguna. 

4. Algoritma Load Balancing 

a. Round Robin. Algoritma Round Robin merupakan algoritma yang paling  sederhana dan banyak digunakan oleh perangkat load balancing. Algoritma ini  membagi beban secara bergiliran dan berurutan dari satu server ke server lain  sehingga membentuk putaran. 

Gambar 2.32 Infrastruktur Roun Robin 

b. Ratio. Ratio (rasio) sebenarnya merupakan sebuah parameter yang diberikan  untuk masing-masing server yang akan dimasukkan kedalam sistem load  balancing. Dari parameter Ratio ini, akan dilakukan pembagian beban  terhadap server-server yang diberi rasio. Server dengan rasio terbesar diberi  beban besar, begitu juga dengan server dengan rasio kecil akan lebih sedikit  diberi beban. 

c. Fastest. Algoritma yang satu ini melakukan pembagian beban dengan  mengutamakan server-server yang memiliki respon yang paling cepat. Server.

di dalam jaringan yang memiliki respon paling cepat merupakan server yang  akan mengambil beban pada saat permintaan masuk. 

d. Least Connection. Algoritma Least connection akan melakukan pembagian  beban berdasarkan banyaknya koneksi yang sedang dilayani oleh sebuah  server. Server dengan pelayanan koneksi yang paling sedikit akan diberikan  beban yang berikutnya akan masuk. 

5. Fitur Load Balancing 

Beberapa fitur yang ada pada baik load balancer hardware maupun load  balancer software, yaitu: 

a. Asymmetric load. rasio dapat dibuat dengan menentukan koneksi yang  menjadi primary yang dianggap paling baik backbonenya dan terbaik dalam  path routingnya, jadi kita dapat membuat mesin untuk mencari best path  determination dan routing yang terpendek dan terbaik untuk sampai ketujuan. 

b. Aktivitas berdasarkan prioritas. Disaat load jaringan lagi peek, server akan  dapat membagi aktivitas berdasarkan prioritas dan ke link cadangan. c. Proteksi dari serangan DDoS. karena kita dapat membuat fiturseperti SYN  Cookies dan delayed-binding (suatu metode di back-end server pada saat  terjadi proses TCP handshake) pada saat terjadi serangan SYN Flood. d. Kompresi HTTP. Memungkinkan data untuk bisa mentransfer objek HTTP  dengan dimungkinkannya penggunaan utilisasi kompresi gzip yang berada di  semua web browser yang modern. 

e. TCP Buffering. dapat membuat respon buffer dari server dan berakibat dapat  memungkinkan task akses lebih cepat. 

f. HTTP Caching. dapat menyimpan content yang static, dengan demikian  request dapat di handel tanpa harus melakukan kontak ke web server diluar  jaringan yang berakibat akses terasa semakin cepat. 

g. Content Filtering. Beberapa load balancing dapat melakukan perubahan trafik  pada saat dijalankan. 

h. HTTP Security. beberapa system load balancing dapat menyembunyikan  HTTP error pages, menghapus identifikasi header server dari respon HTTP,  dan melakukan enkripsi cookies agar user tidak dapat memanipulasinya. i. Priority Queuing. berguna untuk memberikan perbedaan prioritas traffic paket.

j. Spam Filtering. Spam istilah lainnya junk mail merupakan penyalahgunaan  dalam pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan  keperluan lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna  web. Bentuk berita spam yang umum dikenal meliputi: spam surat elektronik,  spam instant messaging, spam Usenet newsgroup, spam mesin pencari  informasi web (web search engine spam), spam blog, spam berita pada  telepon genggam, spam forum Internet, dan lain lain. Spam ini biasanya  datang bertubi-tubi tanpa diminta dan sering kali tidak dikehendaki oleh  penerimanya. Beberapa contoh lain dari spam ini bisa berupa surat elektronik  berisi iklan, sms pada telepon genggam, berita yang masuk dalam suatu  forum newsgroup berisi promosi barang yang tidak terkait dengan aktifitas  newsgroup tersebut, spamdexing yang mendominir suatu mesin pencari  (search engine) untuk mencari popularitas bagi suatu URL tertentu, ataupun  bisa berupa berita yang tak berguna dan masuk dalam suatu blog, buku tamu  situs web, dan lain-lain. 

6. Tipe Load balancer 

Dalam dunia load-balancing, ada dua pilihan untuk dipertimbangkan ketika  merancang solusi load-balancing. Pilihan solusinya adalah menggunakan  software load balancing atau hardware load balancing. Setiap pilihan memiliki  persyaratan, kelebihan, dan kelemahan tersendiri. Terserah kepada kita untuk  mengevaluasi kebutuhan bisnis kita, konfigurasi, dan jalur pertumbuhan  sehingga kita dapat mengidentifikasi solusi optimal untuk memenuhi kebutuhan.  Dan dari tipenya Load Balancing dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu: 

a. Software Load Balancing. Dimana Load Balancing berjalan disebuah  PC/Server, dan aplikasi Load Balancing di install dan perlu dikonfigurasi  sebelum dapat berfungsi. Keuntungannya adalah jika ada penambahan fitur  atau fasilitas tambahan tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat load  balancing. Performa proses load balancing dipengaruhi oleh prangkat  komputer yang digunakan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan  software yang canggih saja. Perangkat keras yang dapat mempengaruhi  performa metode ini adalah kartu jaringan (Network Interface Card) yang  digunakan, besarnya RAM pada perangkat, media penyimpanan yang besar  dan cepat, dsb. Sehingga performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan. 

Ada banyak sekali Load balancer Software, beberapa diantaranya yang paling  banyak digunakan adalah: Linux Virtual Server, Ultra Monkey, dan Network  Load Balancing. 

b. Hardware Load Balancing. Dimana Load Balancing berjalan disebuah  device/alat yang sudah disiapkan dari pabrik dan siap digunakan. Tipe  Hardware Load Balancing banyak digunakan karena kemudahannya.  Beberapa Load balancer Hardware diantaranya adalah: Cisco System  Catalyst, Coyote Point, F5 Network BIG-IP, Baraccuda Load balancer

7. Penggunaan Load balancer 

Pada umumnya Load balancer digunakan oleh perusahaan/pemilik layanan  yang menginginkan layanannya selalu tersedia setiap saat (high availability)  walaupun secara kenyataan terdapat kendala yang membuat layanan tidak dapat  diakses. Misalnya untuk layanan web server/email server. Dengan load balancer,  apabila ada 2 mail server dengan konfigurasi dan tugas yang sama, maka load  balancer akan membagi beban ke 2 mail server tersebut. Dan apabila salah satu  Mail server tersebut down/tidak dapat diakses/mengalami gangguan, maka Mail  server yang lain dapat terus melayani layanan yang diakses oleh user. 

Untuk jaringan komputer, Load balancer digunakan di ISP/Internet provider  dimana memungkinkan tersedianya akses internet selama 24x7x365 tanpa ada  down time. Tentu hal ini yang diinginkan oleh pelanggan yang menggunakan  layanan akses internet ISP tersebut. ISP/Provider hanya perlu memiliki 2 Link  internet yang memiliki jalur berbeda, agar disaat salah satu link down, masih ada 

1 link yang dapat melayani akses internet ke pelanggannya. Dan ISP  menggunakan Load balancer untuk membagi beban akses internet tersebut  sehingga kedua Link Internet tersebut maximal penggunaannya dan beban  terbagi dengan baik. 

8. Perbandingan Software vs Hardware Load balancer 

Kelebihan Load balancer Software: 

1) Lebih murah. 

2) Beberapa software aplikasi memiliki banyak pilihan konfigurasi yang  dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita. 

Kekurangan Load balancer Software: 

1) Sebagian besar aplikasi tidak dapat menangani situs besar atau jaringan  kompleks. 

2) Paket aplikasi yang akan mendukung sistem yang lebih besar  memerlukan jumlah hardware lebih banyak. 

Kelebihan Load balancer Hardware: 

1) Pendekatan biasanya lebih kuat dari pilihan perangkat lunak. 2) Proses lalu lintas pada tingkat jaringan, yang secara nominal lebih efisien  daripada dekripsi perangkat lunak. 

3) Bekerja dengan banyak OS atau platform. 

Kekurangan Load balancer Hardware: 

Biaya lebih tinggi dibandingkan menggunakan software load balancer. Teknologi load balancing dapat menjadi salah satu solusi yang efektif dan efisien  untuk menciptakan sistem yang handal dengan tingkat ketersediaan tinggi (high  availability), khususnya sebagai web server. Untuk pemanfaatan teknologi load  balancing menggunakan software load balancing saat ini memang lebih banyak  digunakan pada sistem operasi open souce seperti linux
Sebelum melanjutkan membaca artikel ini, berikut adalah artikel yang berkaitan dengan judul artikel Load Balancing dalam Jaringan Komputer :
ok, silahkan lanjut membaca.

Terimakasih atas kunjungan Anda dan Karena telah sudi membaca artikel yang berjudul Load Balancing dalam Jaringan Komputer.Tak Lengkap Rasanya Jika Kunjungan Anda di Blog ini Tanpa Meninggalkan Komentar, untuk Itu Silahkan Berikan Kritik dan saran Pada Kotak Komentar di bawah. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel Load Balancing dalam Jaringan Komputer ini jika memang bermanfaat bagi anda, namun jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya. Terima Kasih, Happy Blogging :)


EmoticonEmoticon